Minggu, 10 Januari 2016

Semen Padang Raih Industri Hijau dari Kemenperin


Selasa, 22 Desember 2015 | 09:03:00 WIB
Semen Padang Raih Industri Hijau dari Kemenperin
PADANG, 21/12/2015: PT Semen Padang kembali meraih penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian RI. Penghargaan Industri Hijau 2015 itu diserahkan Menteri Perindustrian Saleh Husin  kepada manajemen Semen Padang yang diwakili Kepala Departemen Produksi V Firdaus, di Istana Wapres, Rabu (16/12/2015).
Industri hijau diberikan kepada perusahaan industri yang telah menerapkan prinsip-prinsip industri hijau dalam proses produksinya. Penghargaan industri hijau merupakan langkah persiapan bagi pelaku industri untuk penerapan Standar Industri Hijau. Standar Industri Hijau adalah standar industri yang terkait dengan bahan baku, bahan penolong, energi, proses produksi, produk, manajemen pengusahaan, pengelolaan limbah dan/atau aspek lain yang dibakukan dan disusun secara konsensus oleh semua pihak yang terkait yang bertujuan untuk mewujudkan industri hijau. Standar ini dirumuskan menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
"Dengan meraih penghargaan ini membuktikan bahwa PT Semen Padang dalam operasionalnya sudah memenuni standar industri hijau," kata Kepala Departemen Produksi V, Firdaus.
Firdaus menjelaskan, PT Semen Padang mempunyai komitmen yang tinggi untuk menciptakan industri hijau. Hal ini tercermin dari visi dan misi perusahaan.  Visi PT Semen Padang adalah “Menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara.”. Misi PT Semen Padang adalah “Memberdayakan, mengembangkan dan mensinergikan sumber daya Perusahaan yang berwawasan lingkungan.”.
Untuk memastikan pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, PT Semen  Padang menyusun sistem manajemen terintegrasi perusahaan yang disebut Sistem Manajemen Semen Padang (SMSP) sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan di Perusahaan,  yang diterjemahkan atas 9 (sembilan) aspek yaitu, pertama, efektifitas dan efisiensi. Kedua, Sustainability dan Inovasi. Ketiga,  Kualitas. Keempat,  K3. Kelima,  Lingkungan. Keenam,  Keamanan. Ketujuh,   Legal. Kedepalan,  Akurasi Data, Kesembilan, CSR (Corporate Social Responsibility).
"Kesembilan aspek tersebut menjadi persyaratan untuk seluruh proses bisnis yang diterapkan di Perusahaan," kata Firdaus.
PT Semen Padang melakukan telah melakukan sertifikasi sistem manajemen untuk, Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004), Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008), OHSAS (IS0 18001:2007), SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Sistem Manajemen Mutu Laboratorium  (SNI ISO/IEC 17025:2008), Sistem Manajemen Pengamanan (SMP), dan lain-lain.
Menurut Firdaus, pengelolaan lingkungan merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (CSR) PT Semen Padang. Perusahaan melaksanakan berbagai program CSR yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan kontribusi Perusahaan terhadap pengembangan masyarakat sekitar. Fokus pengelolaan CSR PT Semen Padang mengambil tema Basinergi Mambangun Nagari. Yang dapat diartikan sebagai optimalisasi semua potensi yang dimiliki perusahaan dan lingkungan untuk mencapai kesejahteraan serta kemandirian.  Pilar program  CSR PT Semen Padang dikelompokan dalam empat pilar yaitu Semen Padang Campin Nagari, Semen Padang Pandai Nagari, Semen Padang Paduli Nagari dan Semen Padang Elok Nagari. Keempat pilar tersebut menggambarkan usaha semen padang untuk meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, sosial dan kesehatan serta Peduli terhadap lingkungan hidup. Keberhasilan PT Semen Padang dalam pengelolaan CSR ditunjukkan dengan perolehan penghargaan di berbagai bidang dalam CSR Award 2014 yang diadakan oleh Kementrian Sosial RI.
Untuk mewujudkan industri hijau, PT Semen Padang telah melakukan upaya pengelolaan limbah dan emisi berupa pembangunan dan pengoperasian Waste Heat Recivery Power Generation (WHRPG) serta penggunaan biomass  untuk mereduksi emisi gas CO2,. Untuk mengurangi emisi debu, fasilitas produksi dilengkapi dengan alat khusus pengendali debu berupa electrostatic precipitator (ESP),  cyclone, conditioning tower, bag house filter dan peralatan lainnya.  Dan untuk mengoptimalkan proses pengendalian emisi, PT Semen Padang melakukan upaya retrofit  terhadap alat pengendali debu yang belum bekerja optimal serta penambahan alat penangkap emisi fugitive di beberapa area transpor material. Untuk pengelolaan limbah B3 dan Non B3 perusahaan menerapkan kebijakan 3R (reduce, reuse, dan recycle).  Selama tahun 2014, perusahaan telah memanfaatkan limbah B3 dan Non B3 sebanyak 149.568,44 ton.  Dalam pelaksanaan pengelolaan limbah B3 perusahaan memiliki izin pengelolaan berupa izin penyimpanan dan pemanfaatan limbah B3 dengan menggunakan kiln sebagai insinerator.
PT Semen Padang merupakan perusahaan yang bergerak di dalam industri semen, dengan kapasitas produksi saat ini 7,4 juta ton/tahun. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi semen yaitu batu kapur, batu silika, tanah liat dan pasir besi dengan komposisi tertentu digiling dalam Raw Mill sehingga dihasilkan raw mix yang selanjutnya dihomogenisasi di dalam Silo. Raw Mix di umpankan ke dalam kiln system untuk mengalami proses kalsinasi, sintering, klinkerisasi pada suhu ± 1.450 0C dan pendinginan (quenching) dalam Cooler hingga mencapai suhu ± 100 0C.  Klinker yang terbentuk, selanjutnya digiling dalam Cement Mill bersama material aditif lainnya (gypsum, limestone dan pozzoland) sehingga menghasilkan semen. Perusahaan telah memanfaatkan limbah untuk mensubtitusi bahan baku utama antara lain penggantian pasir besi dengan copper slag dan sampah concrete, subtitusi tanah liat dengan DCC (Drilling Cutting Cement), gypsum purified dan fly ash.  Perusahaan juga memanfaatkan biomass seperti sekam padi, fiber sawit, serbuk  gergaji, kertas bekas dan limbah B3 (oli bekas, grease bekas dan majun bekas) sebagai bahan bakar alternatif (AFR).   Untuk pemanfaatan AFR selama 2014 sebanyak 160.022 ton.
Untuk meningkatkan produksi dan efisiensi energi, perusahaan melakukan pembangunan coal mill dengan sistem vertical mill sehingga dapat mengurangi kadar air pada batu bara dan penggunaan pozzolan dryer untuk pemanfaatan gas buang pada proses pengeringan material penolong sehingga peningkatan kapasitas produksi semen Dalam proses produksi, PT Semen Padang menggunakan energi primer yaitu berupa batubara dan listrik. Dalam upaya penghematan energi, perusahaan telah melakukan inisiatif penghematan dengan mengoptimalkan pemanfaatan gas buang (panas buang) dari pembakaran klinker untuk membangkitkan tenaga listrik dalam skema Waste Heat Recovery Power Generator (WHRPG) yang berkapasitas 8 MW.
Dengan WHRPG ini, listrik yang disupply dari PLN dapat dikurangi sebesar ± 7% dari total konsumsi listrik perusahaan dan didapat penghematan biaya listrik sebesar ± Rp. 28 milyar/ tahun. Selain itu perusahaan juga melakukan upaya penurunan clinker factor melalui produksi  semen Non OPC.  Selain itu optimalisasi penggunaan bahan bakar alternatif menjadi program prioritas yang dilakukan PT Semen Padang dalam upaya menggunakan energi terbarukan. Limbah dan material sisa yang berasal dari proses produksi seperti kertas kantong afkir serta yang berasal dari lingkungan sekitar seperti sekam padi  dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.  (*)
Pada tahun 2015, sebanyak 112 perusahaan mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam program Penghargaan Industri Hijau. Pesertanya mencakup industri semen, peleburan baja, tekstil, crumb rubber, makanan dan minuman, pulp dan kerta, keramik, oleokimia, petrokimia, pupuk, CPO, crude coconut oil, pelumas, kosmetika, gula, herbisida, dan otomotif.
Penerima Penghargaan Industri Hijau 2015 sebanyak 102 perusahaan yang terdiri dari 59 perusahaan dengan level 5 dan 43 perusahaan dengan level 4.
Penghargaan tersebut didasarkan pada tiga aspek penilaian, yakni aspek input, energi, air, teknologi, SDM, dan lingkungan kerja dengan bobot 70%, penurunan emisi CO2 dan pengolahan limbah 20%, dan aspek manajemen perusahaan 10%. (*)

Semen Padang Inginkan Sukses Ganda


Kamis, 07 Januari 2016 | 09:54:00 WIB
Semen Padang Inginkan Sukses Ganda
..
Padang, 7 Januari 2016 : Tim Semen Padang FC siap menghadapi laga Semi Final Jenderal Sudirman Cup menghadapi Pusamania Borneo FC. Untuk leg pertama akan berlangsung 10 Januari 2016 di Segiri, Samarinda dan leg kedua berlangsung 16 Januari 2016 di Gor H Agus Salim Padang.
Jajaran Manajemen Semen Padang FC berharap, tim yang kini dilatih Nil Maizar itu mampu meraih gelar juara. Bahkan tidak hanya juara untuk klub, tapi mereka juga berharap juara untuk semua hal baik pemain terbaik maupun supporter terbaik.
"Semen Padang FC mempunyai sejarah yang panjang dan manis di pentas sepakbola Nasional dan Internasional. Beberapa gelar juara dan hasil baik telah ditorehkan tim ini dan saatnya Semen Padang kembali menjadi yang terbaik dengan meraih juara di ajang Indonesia Championship Jenderal Sudirman Cup," ujar Direktur Utama PT Kabau Sirah, Daconi.
Kepala Departemen Indarung IV PT Semen Padang itu juga mengatakan, untuk meraih hasil tersebut tim kabau sirah telah mempersiapkan tim dengan sebaik mungkin termasuk dalam menyusun skuad, hingga memilih tim peltih yang mengarsiteki Hengky cs. Namun menurutnya, dukungan dari seluruh pihak terutama supporter Semen Padang dimanapun berada sangat diharapkan untuk terus memberikan doa dan dukungan langsung disetiap pertandingan.
"Semen Padang FC mempunyai pendukung yang sangat setia diseluruh nusantara yang siap memberikan support pada setiap laga. Bahkan para perantau minang juga sangat siap memberikan dukungannya untuk tim yang menjadi kebanggaan Sumatera Barat ini," tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, Komisaris Utama PT Kabau Sirah, Pudjo Suseno merasa optimis, Semen Padang bisa meraih hasil ganda dalam helatan Jenderal Sudirman Cup. Menurutnya, selain tim yang sudah mampu menunjukkan hasil positif, para pendukung setia Semen Padang juga diharapkan mampu meraih hal yang sama yaitu menjadi supporter terbaik baik pada saat laga kandang maupun tandang.
"Kita tentunya berharap bisa meraih hasil ganda pada JSC kali ini, yaitu menjadi juara dari tim dan memiliki supporter yang ditasbihkan sebagai yang terbaik. Seperti kita ketahui, pada JSC ini tidak hanya tim yang dihargai atas prestasinya tetapi supporter juga akan mendapatkan penghargaan jika terpilih menjadi yang terbaik dan sportif," sebut Pudjo yang juga merupakan Direktur Komersil PT Semen Padang itu.
Menurutnya, keberadaan supporter pada sebuah pertandingan memiliki andil yang sangat besar untuk memompa semangat pemain yang sedang berlaga di lapangan. Untuk itu Ia sangat berharap besar, tim milik PT Semen Padang yang merupakan BUMN kebanggaan Indonesia itu, juga mendapat dukungan besar dari seluruh pecinta sepak bola ranah minang dimanapun berada termasuk para perantau minang ketika berlaga diluar Sumbar dan meramaikan GOR H Agus Salim ketika berlaga dikandang.
Menghadapi Pusamania Borneo FC, Kamis pagi (7/1) tim Semen Padang FC telah bertolak ke Samarinda via Jakarta dengan memboyong 18 pemain. Tim ini berangkat lebih cepat, agar bisa menyesuaikan dengan cuaca dan kondisi lapangan pertandingan.

1500 Pensiunan Silaturrahmi dengan Manajemen Semen Padang

Senin, 28 Desember 2015 | 16:42:00 WIB
PADANG, 28/12/2015: Sedikitnya 1500 anggota pensiunan Semen Padang hadir pada acara silaturrahmi dengan manajemen Semen Padang di Gedung Serba Guna Semen Padang, Senin (28/12/2015). Pada acara  yang diprakarsai Keluarga Pensiunan Semen Padang (KPSP) itu, para anggota pensiunan tampak antusias mengikuti acara, dan berharap acara tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun.
Di antara anggota pensiunan Semen Padang  hadir mantan Dirut PT Semen Padang, Ir. Eri Nizar Datuk Kayo, mantan Direktur Komersil, Farid Rusyid, dan Tresdi Arma, mantan Direktur Litbang dan Operasional Semen Padang yang juga Ketua KPSP. Sementara dari Direksi Semen Padang hadir, Dirut, Benny Wendry, dan Direktur Keuangan, Tri Hartono Rianto.
Ketua KPSP Tresdi Arma menyampaikan terimakasih pada manajemen Padang yang telah memfasilitasi acara silaturahmi tersebut."Alhamdulillah, kegiatan ini rutin dilaksanakan pada kepengurusan KPSP sekarang selama tiga tahun ini," kata Tresdi.
Tresdi melaporkan, jumlah pensiunan Semen Padang per November 2015 sebanyak 2.223 orang yang terdiri dari pensiunan aktif dan pensiunan yang mengambil sekaligus. Pensiunan aktif sebanyak 1.691 orang, dan pensiunan pengambilan sekaligus sebanyak 523 orang.
Sampai dengan tahun 2015, program kerja KPSP yang telah berhasil dicapai di antaranya, telah terbentuk Koperasi Simpan Pinjam KPSP dengan nama Koperasi Simpan Pinjam Karang Putih. Selanjutnya, telah dilakukan kerjasama pelayanan kesehatan dengan Semen Padang Hospital bagi anggota pensiunan yang berobat, memberikan dan memprioritaskan pelayanan kesehatan kepada anggota KPSP, memberikan discount atas biaya yang dibebankan pada anggota KPSP, tarif kamar untuk rawat inap sebesar 20 %, obat dan alat kesehatan sebesar 5 %, laboratorium sebesar 10 %, biaya pemakaian kamar operasi sebesar 10 %, dan biaya sewa alat canggih sebesar 20 %.
KPSP juga telah berhasil mengimbau anggota untuk mengikuti program BPJS, dimana biaya iuran BPJS diambil dari uang bantuan pelayanan kesehatan yang diterima setiap tahunnya.  KPSP juga telah berhasil meningkatkan pemberian bantuan hari raya kepada anggota pensiunan, telah berhasil melakukan pertemuan tahunan para pensiunan dengan manajemen Semen Padang. KPSP telah berhasil secara konsisten melakukan pertemuan pengurus para pensiunan di lingkungan Semen Indonesia Group. KPSP juga telah berhasil mendapatkan sarana kantor di Komplek L 150, sehingga kegiatan operasional KPSP dan KSP Karang Putih dapat dilaksanakan pada kantor tersebut. KPSP juga telah melakukan evaluasi oleh aktuaria untuk mengubah penyesuaian kenaikan pensiun dari 5 % per dua tahun dengan alternatf menjadi 2,5 %, 3 % dan 3,5 % per tahun. Saat ini sedang ditunggu keputusan pendiri untuk penyesuaian  kenaikan pensiun menjadi setiap tahun sesuai dengan alternatif di atas.
Seiring telah berakhirnya kepengurusan 2012-2015 pada akhir 2015, maka dibentuk kepengurusan baru periode 2015 s.d.2018. Pegurusan baru ini diamahkan kepada pengurus sebelumnya, dengan susunan , Ir.Tresdi Arma, MM (Ketua), Ir.Syafwan Arifin (Wakil Ketua), Ir.Benny Wendry, MM  (Sekretaris), M.Arifin (Wakil Sekretaris), Drs.Amrul Syam (Bendahara), dan Hj.Lindawati, B.Ac (Wakil Bendahara). Sedangkan sebagai  Badan Pengawas, Drs.Aslim Saleh, MM (Ketua), Drs.Benjamin Rivai (anggota), dan Drs.A.Tantawi Hasan (anggota).
Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry menyampaikan terimakasih pada anggota pensiunan Semen Padang yang selalu memberikan dukungan pada PT Semen Padang hingga saat ini.
"Kami akan selalu mendukung program kerja KPSP sepanjang itu masih dalam kewenangan Direksi," katanya.
Pada kesempatan itu, Benny Wendry juga memaparkan  "up date" perkembangan Semen Padang dan industri semen dewasa ini. (*)